Pages

Rabu, 11 November 2009

It's All For A Reason





Anda adalah anda karena suatu alasan.
Anda adalah bagian dari suatu rencana yang kompleks.
Anda adalah suatu rancangan unik yang berharga dan sempurna.
Disebut lelaki atau perempuan khusus milik Allah.

Anda bertampang seperti anda karena suatu alasan.
Allah kita tidak membuat kesalahan.
Dia merajut anda menjadi satu di dalam kandungan,
Anda benar-benar apa yang ingin Dia ciptakan.

Orangtua yang anda miliki adalah orangtua yang Dia pilih,
Dan tidak peduli bagaimana perasaan anda,
Mereka dirancang dengan pertimbangan rencana Allah,
Dan mereka memikul materai Tuhan.

Tidak, trauma yang anda hadapi tidaklah mudah.
Dan Allah menangis karena trauma itu begitu menyakiti anda;
Tetapi itu diizinkan untuk membentuk hati anda.
Supaya anda bertumbuh menjadi serupa dengan-Nya.

Anda adalah anda karena suatu alasan,
Anda telah dibentuk oleh Tuhan.
Anda adalah anda, seorang pengasih
Karena ada Allah yang selalu menyertai anda.

Marilah kita menjadi sempurna seperti Allah.
Seorang kekasih yang tidak pernah berhenti mencintai kita.

by: Russel Kelfer.

Anda Ada Bukan Karena Kebetulan





Anda ada bukan karena kebetulan.

Kelahiran Anda bukanlah suatu kesalahan atau kesialan, dan kehidupan anda bukan yang tidak diharapkan dari alam. Orangtua anda mungkin tidak merencanakan anda, tetapi Allah merencanakannya. Dia tidak terkejut sama sekali dengan kelahiran anda. Sesungguhnya, Dia mengharapkannya.

Jauh sebelum anda ada dalam benak orangtua anda, anda sudah ada dalam pikiran Allah. Dia memikirkan anda terlebih dahulu. Bukan karena nasib, bukan karena kesempatan, bukan karena keberuntungan, juga bukan karena kebetulan, anda bernafas saat ini. Anda hidup karena Allah ingin menciptakan anda!

Allah merancang setiap bagian tubuh anda. Dia dengan terencana memilih ras anda, warna kulit anda, rambut anda, dan setiap karakteristik lainnya. Dia merancang dan membuat tubuh anda seperti yang Dia inginkan. Dia juga menentukan talenta-talenta alami yang akan anda miliki dan keunikan dari kepribadian anda. Allah mengenal anda lahir dan batin, Dia mengenal setiap tulang dalam tubuh anda, Dia mengetahui persis bagaimana anda dijadikan, sedikit demi sedikit, bagaimana anda dipahat dari kehampaan menjadi sesuatu.

Karena Allah membuat anda untuk suatu alasan, Dia juga memutuskan kapan anda akan dilahirkan dan berapa lama anda akan hidup. Dia terlebih dahulu merencanakan hari-hari hidup anda, memilih waktu yang tepat untuk kelahiran dan kematian anda. Tahukah anda bahwa Allah telah melihat anda sebelum anda mulai bernafas. Dan Dia telah merencanakan setiap hari hidup anda.

Allah juga merencanakan di mana anda akan dilahirkan dan di mana anda akan hidup untuk tujuan-Nya. Ras dan kebangsaan anda bukan suatu kebetulan. Allah tidak membiarkan satu bagian pun terjadi secara untung-untungan. Dia merencanakan semua untuk tujuan-Nya. Tidak ada satu hal pun dalam hidup anda yang terjadi dengan semaunya. Semuanya untuk suatu tujuan.

Yang paling mengagumkan, Allah menentukan bagaimana anda akan dilahirkan. Tanpa memandang kondisi kelahiran anda atau siapa orangtua anda, Allah memiliki rencana ketika menciptakan anda. Tidak peduli apakah orangtua anda baik, buruk atau acuh tak acuh. Allah mengetahui bahwa mereka berdua benar-benar memiliki sifat-sifat genetik yang tepat untuk menciptakan ”Anda” yang sudah ada dalam pikiran-pikiran-Nya. Mereka memiliki DNA yang Allah inginkan untuk menjadikan anda.

Walaupun ada orangtua yang tidak sah, tidak ada anak-anak yang tidak sah. Banyak anak tidak direncanakan oleh orangtua mereka, tetapi mereka bukanlah tidak direncanakan oleh Allah.

Allah tidak pernah melakukan apapun secara kebetulan, dan Dia tidak pernah membuat kesalahan. Dia memiliki alasan untuk segala sesuatu yang Dia ciptakan. Setiap tumbuhan dan binatang direncanakan oleh Allah, dan setiap orang dirancang dengan suatu tujuan di dalam pikiran. Motivasi Allah dalam menciptakan anda adalah kasih-Nya. Bahkan jauh sebelum dunia diciptakan, Allah merancang kita di dalam pikiran-Nya, menetapkan kita sebagai pusat kasih-Nya.

Allah memikirkan anda bahkan sebelum Dia menjadikan dunia. Sebetulnya, inilah sebabnya Dia menciptakan dunia. Allah merancang lingkungan planet ini hanya agar kita bisa hidup di dalamnya. Kita adalah pusat kasih-Nya dan merupakan yang paling berharga dari semua ciptaan-Nya.

Allah tidak serampangan; Dia merencanakan semuanya dengan ketepatan yang luar biasa. Semakin hebat ahli-ahli fisika, biologi, dan ilmuwan lainnya mempelajari alam semesta, semakin baik kita memahami betapa alam semesta secara unik pas bagi keberadaan kita, dirancang dan dibuat dengan kekhususan-kekhususan yang tepat yang memungkinkan manusia hidup.

Dr. Michael Denton, rekan penelitian senior dalam bidang genetika molekuler manusia di Universitas Otago di New Zealand, menyimpulkan, ”Segala bukti yang ada dalam ilmu biologi mendukung gagasan inti....bahwa kosmos adalah suatu keutuhan yang dirancang secara khusus dengan kehidupan dan umat manusia sebagai sasaran dan tujuan dasar, suatu keutuhan yang di dalamnya semua segi realitas memiliki makna dan penjelasannya dalam fakta sentral ini.”

Mengapa Allah melakukan melakukan semuanya ini? Mengapa Dia bersusah-payah menciptakan sebuah alam semesta bagi kita? Karena Dia adalah Allah yang penuh kasih. Jenis kasih ini sulit untuk dipahami, tetapi benar-benar bisa dipercaya! Anda diciptakan sebagai sasaran khusus dari kasih Allah! Allah menjadikan anda supaya Dia bisa mengasihi anda. Inilah sebuah kebenaran untuk dijadikan landasan kehidupan anda.

Ingat! Allah bukan memiliki kasih. Tapi, Dia adalah kasih itu sendiri.

Dan Allah menciptakan anda untuk suatu alasan.


By: Rick Warren.





Hidup saya menjadi berubah drastis setelah membaca tulisan ini. Saya yang awalnya merasa hidup saya ini tidak adil, mempunyai orangtua yang tidak peduli pada anaknya, penyakit yang tidak bisa diobati secara medis, dan banyak hal-hal menyakitkan lainnya yang membuat saya merasa hidup saya sebuah tong sampah yang tidak berguna. Dan oleh karena kata-kata hinaan yang dilontarkan oleh lingkungan saya yang memberi label ”Anak Gagal” di atas kepala saya, saya otomatis menyalahkan Tuhan atas keadaan saya yang menyedihkan. Pikir saya, kenapa orang lain bisa menikmati hidup dengan tenang, sementara saya harus menelan kepahitan hampir setiap harinya.

Tapi, begitu saya selesai membaca tulisan di atas, saya menangis sejadi-jadinya. Ternyata, keadaan hidup yang seperti ini pun sudah direncanakan Tuhan. Secara detil, Tuhan sudah merencanakan warna rambut saya, ras, apalagi lahir di dalam keluarga yang sangat keras. Saya selama ini tidak tahu kalau Tuhan begitu mencintai saya sampai kemunculan saya di dunia pun diatur secara teliti. Dari sini saya mulai menata hidup saya, dan sejak saya membaca tulisan ini beberapa bulan yang lalu, saya merasa hidup saya berubah.

Bagaimana dengan anda?

Sabtu, 07 November 2009

Kecerobohan Joe Stoker





Joe Stoker adalah seorang mekanik kereta api. Sebenarnya, ia termasuk orang yang bersahabat dan ramah. Oleh karena itu, ia amat disukai oleh penumpang-penumpang dan pegawai-pegawai kereta api lainnya. Hanya sayangnya, di balik sikapnya yang baik itu, Joe adalah seorang yang kurang bertanggung jawab pada pekerjaan dan sering menyepelekan dan sering menunda-nunda pekerjaannya. Lebih dari itu, ia juga seorang peminum whiski. Banyak orang, termasuk keluarga dan sahabatnya menasehatinya untuk berhenti minum whiski. Tetapi, tiap kali ada yang menegurnya, ia selalu bilang, “Terima kasih. Saya tidak apa-apa kok. Saya hanya minum sedikit dan itu tidak ada pengaruhnya!”

Pada suatu malam, salju turun dengan lebatnya. Malam itu Joe kebetulan bertugas di atas kereta api yang sedang berjalan. Tiba-tiba, ada berita, bahwa kereta api lain akan datang terlambat. Sambil menunggu, Joe mulai menggerutu dan mengeluh karena berarti ia dan rekan-rekannya harus menunggu lebih lama, menunggu kereta lain lewat. Untuk mengisi waktu, diam-diam Joe mulai mengeluarkan botol whiskinya dan meminumnya. Beberapa saat kemudian, Joe mulai agak mabuk. Ia mulai tertawa-tawa dengan senang, sementara kondektur maupun masinis, hanya bisa melihat dengan prihatin padanya.

Setelah kereta berjalan beberapa saat, tiba-tiba kereta itu berhenti. Tutup silinder kereta api tiba-tiba terlepas. Sementara dalam waktu tidak lama lagi, kereta api cepat akan melalui rel yang sama dari belakang. Kondektur, dengan secepat kilat berlari ke arah Joe dan memerintahkannya untuk memasang lampu merah dan membawanya berjalan ke sepanjang rel di belakang. Namun, tukang rem yang agak mabuk ini tertawa dan berkata, "Ah, jangan tergesa-gesa. Kan' katanya agak terlambat. Jadi masih ada waktu!”

Kondektur itu menjawab dengan sungguh-sungguh, "Joe, ini sangat penting. Jangan ditangguhkan satu menit pun. Kereta api cepat akan segera tiba dan saat itu mungkin kita sudah terlambat terlambat memberitahu!"

"Baiklah," kata Joe dengan ogah-ogahan. Sementara si kondektur sibuk mengurusi lokomotifnya, si Joe tukang rem itu, tidak langsung mengerjakan tugasnya. Dengan tenang, ia mengenakan jasnya terlebih dahulu. Lalu menghabiskan satu sloki whiski lagi untuk menghangatkan badannya. Kemudian, barulah perlahan-lahan ia mengambil lentera merah dan dengan melenggang santai ia berjalan sambil bersiul sepanjang rel. Belum sampai sepuluh langkah, ia mendengar suara tanda kedatangan kereta api cepat. Ia mulai berlari dan berlari menuju ke arah kerata api cepat itu.

Namun, semuanya sudah terlambat. Joe mencoba melambaikan lenteranya. Tapi, terlalu dekat jaraknya bagi kereta cepat untuk berhenti. Sesaat kemudian, terdengar besi-besi berat saling bertubrukan. Lokomotif kereta api cepat menabrak gerbong-gerbong yang sedang berhenti. Segera badan gerbong dan lokomotifnya menjadi ringsek, gerbong-gerbongpun hancur dan terhantam keras keluar dari relnya, diiringi teriakan para penumpang yang lebur binasa, bercampur dengan suara desis uap yang keluar lepas. Malam yang bisu itu menjadi saksi kecelakaan tabrakan antar kereta api yang menelan begitu banyak korban jiwa.

Bagaimana dengan Joe Stoker?

Saat orang mencarinya, Joe sudah menghilang. Malam harinya Joe ditemukan di sebuah lumbung dalam keadaan tidak waras, ia melambai-lambaikan lentera seakan-akan di depannya ada kereta api, sambil berteriak-teriak, "Ah, seandainya saya lakukan... seandainya saya lakukan.... seandainya."

Seberapa sering kita menunda pekerjaan kita karena berpikir bahwa masih ada banyak waktu?

Sekarang adalah waktu terbaik, di saat kita masih mempunyai kesempatan, segeralah melakukan tindakan agar tidak di kemudian hari kita tidak berkata "Seandainya.... Seandainya...."

Cinta Sejati




Ada seorang pria yang memiliki kekasih yang sangat dicintainya dengan sepenuh hati. Apapun dilakukan demi menunjukkan rasa cintanya pada permata hatinya ini. Suatu saat, pria ini berkata kepada kekasihnya, "Kekasihku, aku akan memberikan apapun yang kamu minta, asalkan aku menilai hal itu baik buatmu. Karena aku tidak ingin melihat engkau kecewa dengan pilihanmu yang salah".

Hari demi hari berlalu mengiringi perjalanan cinta mereka. Pria ini tak pernah memalingkan hatinya atau melupakan kekasihnya. Sementara sang wanita merasa berbahagia memiliki pria ini. Hingga suatu hari, wanita ini meminta sesuatu dari kekasihnya. Dia menginginkan sebuah kalung dengan berlian pada liontinnya. Ketika pia ini mendengar permintaan kekasihnya, dia menolak. Dia berkata, "Kekasihku, bukannya aku tidak mau atau tidak bisa membelikanmu kalung itu. Tapi sangat berbahaya bila engkau memakai kalung itu. Bila ada orang yang gelap mata, dia akan merampas kalung itu dan kalau itu terjadi, bukan hanya kamu yang celaka, aku juga akan sangat menderita melihatmu seperti itu. Aku hanya tidak mau kamu mendapat celaka." Tapi kekasihnya terus meminta kalung itu dan tidak mau mendengar nasehatnya. Akhirnya kalung itu pun dibeli dan dipakai oleh sang wanita.

Selang beberapa hari, apa yang ditakutkan oleh pria ini benar-benar terjadi. Ada 2 orang penjahat yang merampas kalung itu saat kekasihnya sedang mengendarai motor. Kalung itu pun terampas dan wanita ini terjatuh dari motornya. Mendengar berita ini,si pria langsung menemui kekasihnya, membawanya pulang dan mengobati lukanya. Dengan menangis, pria ini berkata, "Mengapa engkau tidak mau menuruti kata-kataku? Engkau mendapat celaka seperti ini, aku merasa sepuluh kali lebih sakit daripadamu."

Wanita ini menangis, dia menyesal dan berkata, "Maafkan aku, aku bersalah padamu karena tidak mendengar perkataanmu dan menuruti keinginanku sendiri. Aku menyesal. Maukah engkau memaafkan aku?"

Dengan penuh cinta kasih pria ini memeluk kekasihnya dan berkata, "Aku memaafkanmu sejak tadi. Aku bahagia karena aku bisa memelukmu dalam keadaan engkau masih hidup. Mulai sekarang, turutilah perkataanku karena aku tidak pernah akan membuatmu celaka." Kekasihnya mengangguk dan mereka menangis bahagia...

SOBAT.. Bukankah cerita itu mirip dengan hidup kita sehari-hari yang kita lewati bersama TUHAN? Tuhan adalah pria itu dan kita adalah sang wanita. Ketika awal kita mengenal DIA, kita berkobar-kobar dan melalui setiap detik dalam hidup dengan bahagia. Tetapi dengan berjalannya waktu, saat kita menginginkan sesuatu dan memohon padaNYA, seringkali permohonan kita tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Tapi kita terus memaksa dan merengek seperti anak kecil. Saat TUHAN benar-benar mengabulkan permohonan kita, belum tentu itu baik buat kita. Malah bisa-bisa kita kecewa karena menuruti keinginan kita sendiri. Saat itu terjadi, barulah kita ingat padaNYA, kita menyesal dan minta ampun.


(completely taken from RH)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...