Pages

Selasa, 05 April 2011

Besi dan Air




Ada 2 benda yang bersahabat karib yaitu Besi dan Air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri. Ia sering menyombong kepada sahabatnya, "Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak."

Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya. Suatu hari Besi menantang Air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana.
Peraturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang." Besi dan Air pun mulai berlomba.

Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu, yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu. Tetapi karena kerasnya sang Besi menabraknya, batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besi pun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.

Air melakukan tugasnya dengan menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu. Dengan lembut, ia mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya. Sang Air hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan bahwa dirinya kuat. Ia pun kemudian mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus. Memang benar jika semakin keras ia berputar, maka celah itu pun akan semakin hancur, tetapi ia pun juga akan semakin terluka.

Sedangkan, Air dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir dengan santai. Dan karena bentuknya yang bisa berubah bentuk, ia bisa dengan leluasa tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat di dasar gua.

Score Air dan Besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di luar gua. Besi kesulitan mengatasi rintangan ini dan tidak tahu harus berbuat apa. Pada akhirnya ia pun berkata kepada Air, "Score kita 2 : 0, tapi aku akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini!"

Sebenarnya, Air sangat kesulitan mengatasi rintangan ini, tetapi kemudian ia membiarkan dirinya menggenang di dasar gua dan membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia lantas terbang dengan ringan menjadi awan, lalu kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya ke seberang dan mengembunkannya. Maka, air turun sebagai hujan.

Air menang telak atas Besi dengan score 3 : 0


RENUNGAN SINGKAT:

Jadikanlah hidupmu seperti air.

Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan segala sesuatunya, karena ia bergerak sedikit demi sedikit, namun ia dapat menembus bebatuan yang keras.

Ingatlah bahwa hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam, dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri. Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya. Ia flexibel dan tidak kaku, oleh karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengan dia.

Air tidak putus asa. Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap hingga ia lolos dari permasalahannya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...