Sadarkah kita bahwa ;
Kita dilahirkan dengan dua mata di depan, karena seharusnya kita melihat yang ada di depan?
Kita lahir dengan dua telinga, satu kiri dan satu di kanan sehingga kita dapat mendengar dari dua sisi dan dua arah. Menangkap pujian maupun kritikan, Dan mendengar mana yang salah dan mana yang benar.
Kita dilahirkan dengan otak tersembunyi di kepala, sehingga bagaimanapun miskinnya kita, kita tetap kaya. Karena tak seorang pun dapat mencuri isi otak kita. Yang lebih berharga dari segala permata yang ada.
Kita dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, namun cukup dengan satu mulut.
Karena mulut tadi adalah senjata yang tajam, Yang dapat melukai, memfitnah, bahkan membunuh. Lebih baik sedikit bicara, tapi banyak mendengar dan melihat.
Kita dilahirkan dengan satu hati, yang mengingatkan kita. Untuk menghargai dan memberikan cinta kasih dari dalam lubuk hati.
Belajar untuk mencintai dan menikmati untuk dicintai, tetapi Jangan pernah mengharapkan orang lain mencintai anda dengan cara dan sebanyak yang sudah anda berikan.
Berikanlah cinta tanpa mengharapkan balasan, maka anda akan menemukan bahwa hidup ini terasa menjadi lebih indah.
Rabu, 30 September 2009
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
ah ya betul..
BalasHapusbagus sekali yg ini Freya :)
Analogi yang pas :)
BalasHapushmm....benar sekali freya....
BalasHapuscinta itu tulus, dia memberi tanpa meminta balasan...itulah the true love...
Aduh, sindiran untuk diriku..
BalasHapusKadang-kadang susah juga malah seperti menyiksa diri kalau berharap pasangan kita bisa mencintai kita seperti kita mencintai mereka..
Tapi, seharusnya cinta itu tulus tanpa pamrih.
Bener banget Frey. :)