Pages

Senin, 07 Maret 2011

Perangkap Tikus




Sepasang suami dan istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam, "Hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar?"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak, "Ada Perangkap Tikus di rumah!!! Di rumah sekarang ada
perangkap tikus!!!"

Ia mendatangi ayam dan berteriak, "Ada perangkap tikus...!!!"

Sang Ayam berkata, "Tuan Tikus, aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh padaku."

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.

Sang Kambing pun berkata, "Aku turut bersimpati, tapi tidak ada yang bisa aku lakukan."

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. "Maafkan aku. Tapi, perangkap tikus tidak berbahaya untukku sama sekali."

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata, "Ah...Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku."

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa terperangkap di sana. Oleh karena buntutnya yang terjepit, ular itu semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri sudah terlanjur terkena gigitan ular.

Sang suami lalu membawa istrinya ke rumah sakit dan setelah beberapa lama, istrinya sudah boleh pulang. Namun, istrinya tetap demam akibat infeksi gigitan ular.

Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. (kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat mengurangi demam) Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya.

Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

SO...SUATU HARI..KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA...PIKIRKANLAH SEKALI LAGI

1 komentar :

  1. Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari cerita ini, makasih telah berbagi...

    BalasHapus

Share your feeling here

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...