Semua atlet profesional memiliki pelatih. Bahkan, pegolf sehebat Tiger Woods sekalipun juga memiliki pelatih. Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding, jelas Tiger Woods yang akan memenangkan pertandingan tersebut. Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Tiger Woods butuh pelatih kalau jelas-jelas dia lebih hebat dari pelatihnya? Kita harus tahu bahwa Tiger Woods butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, namun karena ia butuh seseorang untuk melihat hal-hal yang tidak dapat dia lihat sendiri.
Hal-hal yang tidak dapat kita lihat dengan mata sendiri itulah yang disebut dengan blind spot atau titik buta. Kita hanya bisa melihat blind spot tersebut dengan bantuan orang lain. Saat selesai makan, kadangkala masih ada saja sisa makanan yang menyangkut di gigi kita. Entah itu kulit cabai atau sayuran yang lain. Itulah blind spot yang tidak bisa kita lihat sendiri. Kita butuh orang lain untuk mengingatkan kita tentang 'kecelakaan penampilan' seperti itu.
Hal yang sama juga berlaku dalam hidup kita. Kita butuh orang lain untuk melihat apa yang tidak dapat kita lihat. Kita selalu membutuhkan seseorang untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser. Kita butuh orang lain untuk menasihati, mengingatkan, bahkan menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yang keliru, yang bahkan kita tidak pernah menyadarinya.
Kerendahan hati kita untuk menerima kritikan, nasihat dan teguran itulah yang justru menyelamatkan kita. Kita bukanlah manusia sempurna. Biarkanlah orang lain menjadi "mata" kita di area blind spot kita sehingga kita bisa melihat apa yang tidak bisa kita lihat dengan pandangan diri kita sendiri.
Kita butuh orang lain untuk membantu kita melihat apa yang selama ini kita tidak bisa lihat.
(taken from rh spirit, oktober, 2011)
bener. termasuk kalo ada sifat kita yg enggak baik ya.
BalasHapuslebih banyak orang yang kalau diberi kritikan trus tersinggung lalu marah-marah...
BalasHapus